Perjalanan menuju danau Beratan dari pantai
Lovina sekitar 30km atau 1 jam perjalanan darat, karena kurang paham rute maka kami
selama perjalanan mengandalkan aplikasi Waze (aplikasi ini terbukti akurat
selama kami dalam perjalanan sampai kembali ke kota Cimahi tapi patut diingat
aplikasi ini jangan jadi patokan untuk kendaraan berukuran besar karena kadang
kita diberikan rute jalan yang hanya memiliki kelebaran 3,5meter bahkan kurang,
coba bayangkan kalau berpapasan dengan kendaraan roda 4 yang lain).
Disepanjang
perjalanan menuju danau Beratan banyak pemandangan alam pegunungan dan pedesaan
yang sangat indah dan asri.
Tiket
masuk danau Beratan adalah 15rb per orang, terdapat juga pura di danau Beratan
yang setiap hari dipakai beribadah bagi umatnya. Danau Beratan sangat cantik,
berair bening dan bersih dengan di lengkapi culture khas bali (hindu).
Destinasi
berikutnya adalah danau Batur, kalau dari danau Beratan harus menempuh
perjalanan sekitar 70km atau 2 jam perjalanan. Sama halnya seperti perjalanan
dari pantai Lovina menuju danau Beratan, disepanjang perjalanan
banyakpemandangan pedesaan yang asri, disisi kanan dan kiri banyak terdapat
persawahan, hutan dan perkampungan khas bali. Tidak seperti halnya danau
Beratan, Danau Batur memiliki gunung yang bernama sama yaitu Batur dan di
daerah ini ada pemakaman terkenal yaitu Truyan yang harus ditempuh dengan
menyeberangi danau Batur selama kurang lebih 15 menit dengan perahu. Ada
beberapa orang yang menawarkan kepada kami untuk menyeberang ke Truyan dengan
biaya rata-rata 600-750rb per perahu (mahal banget), akhirnya kami putuskan
hanya menikmati danau dan Gunung Batur saja. Untuk masuk dan menikmati danau
batur tidak dipungut biaya sepeser pun/tidak ada tiket yang harus dibayar.
Setelah
puas menikmati danau Batur yang tenang kami menuju Amerta Sari Hotel yang
berada tidak jauh dari danau Batur, hotelnya sendiri sudah saya booking lewat
agoda.com. Hotelnya sendiri sangat rekomended, hotel berada dibawah restaurant
amerta sari dengan view gunung dan danau Batur yang sangat cantik, udara disini
sangat sejuk (nggak perlu AC aslinya udah dingin), kalau malam ya tarik selimut
tebal.
Keesokan
pagi harinya jam 8 kurang kami bergegas cekout dari hotel (nggak sempet
breakfast, walaupun disediakan tetapi mulai 8.30), kami menuju desa adat
Penglipuran. Sekitar 30 menit kami telah sampai di desa Penglipuran karena
jaraknya hanya kurang dari 19km, tapi sayang desanya sendiri baru buka jam 9
(hehe..semangat sekali ingin liat desanya jadinya kecepatan nyampe). Sambil
menunggu kami merjalan-jalan menikmati suasana desa di sekitar kampung adat
Penglipuran.
Desa adat Panglipuran merupakan desa yang sangat ditata dengan rapi, setiap pintu gerbang didalamnya terdapat beberapa keluarga yang terdiri dari beberapa rumah/komplek, ada juga jalan yang berada ditengah-tengah hutan bambu yang membuat suasana jadi sangat berbeda dengan desa-desa lainnya. Pokoknya seru dan asik lah untuk diamati. Tiket masuknya sebesar 15rb perorang.
No comments:
Post a Comment