Tuesday, January 5, 2016

Journey to Bali (cerita bergambar) Edisi 2#

Perjalanan menuju danau Beratan dari pantai Lovina sekitar 30km atau 1 jam perjalanan darat, karena kurang paham rute maka kami selama perjalanan mengandalkan aplikasi Waze (aplikasi ini terbukti akurat selama kami dalam perjalanan sampai kembali ke kota Cimahi tapi patut diingat aplikasi ini jangan jadi patokan untuk kendaraan berukuran besar karena kadang kita diberikan rute jalan yang hanya memiliki kelebaran 3,5meter bahkan kurang, coba bayangkan kalau berpapasan dengan kendaraan roda 4 yang lain).
Disepanjang perjalanan menuju danau Beratan banyak pemandangan alam pegunungan dan pedesaan yang sangat indah dan asri.


Tiket masuk danau Beratan adalah 15rb per orang, terdapat juga pura di danau Beratan yang setiap hari dipakai beribadah bagi umatnya. Danau Beratan sangat cantik, berair bening dan bersih dengan di lengkapi culture khas bali (hindu).


Destinasi berikutnya adalah danau Batur, kalau dari danau Beratan harus menempuh perjalanan sekitar 70km atau 2 jam perjalanan. Sama halnya seperti perjalanan dari pantai Lovina menuju danau Beratan, disepanjang perjalanan banyakpemandangan pedesaan yang asri, disisi kanan dan kiri banyak terdapat persawahan, hutan dan perkampungan khas bali. Tidak seperti halnya danau Beratan, Danau Batur memiliki gunung yang bernama sama yaitu Batur dan di daerah ini ada pemakaman terkenal yaitu Truyan yang harus ditempuh dengan menyeberangi danau Batur selama kurang lebih 15 menit dengan perahu. Ada beberapa orang yang menawarkan kepada kami untuk menyeberang ke Truyan dengan biaya rata-rata 600-750rb per perahu (mahal banget), akhirnya kami putuskan hanya menikmati danau dan Gunung Batur saja. Untuk masuk dan menikmati danau batur tidak dipungut biaya sepeser pun/tidak ada tiket yang harus dibayar.

Setelah puas menikmati danau Batur yang tenang kami menuju Amerta Sari Hotel yang berada tidak jauh dari danau Batur, hotelnya sendiri sudah saya booking lewat agoda.com. Hotelnya sendiri sangat rekomended, hotel berada dibawah restaurant amerta sari dengan view gunung dan danau Batur yang sangat cantik, udara disini sangat sejuk (nggak perlu AC aslinya udah dingin), kalau malam ya tarik selimut tebal.



Keesokan pagi harinya jam 8 kurang kami bergegas cekout dari hotel (nggak sempet breakfast, walaupun disediakan tetapi mulai 8.30), kami menuju desa adat Penglipuran. Sekitar 30 menit kami telah sampai di desa Penglipuran karena jaraknya hanya kurang dari 19km, tapi sayang desanya sendiri baru buka jam 9 (hehe..semangat sekali ingin liat desanya jadinya kecepatan nyampe). Sambil menunggu kami merjalan-jalan menikmati suasana desa di sekitar kampung adat Penglipuran.


Desa adat Panglipuran merupakan desa yang sangat ditata dengan rapi, setiap pintu gerbang didalamnya terdapat beberapa keluarga yang terdiri dari beberapa rumah/komplek, ada juga jalan yang berada ditengah-tengah hutan bambu yang membuat suasana jadi sangat berbeda dengan desa-desa lainnya. Pokoknya seru dan asik lah untuk diamati. Tiket masuknya sebesar 15rb perorang.

No comments:

Post a Comment