Thursday, January 7, 2016

Journey to Bali (cerita bergambar) Edisi 4# (Habis)

Hari Jumat, 25/12/15 pagi kami mengunjungi pantai-pantai yang ada di sekitar Uluwatu, salah satunya adalah pantai Karma Kandara. Pantai ini jarang dikunjungi wisatawan lokal, kebanyakan yang berkunjung hanyalah wisatawan asing dan penggemar Surfing. Pantainya sendiri berada di bawah tebing karang, untuk menuju kepantai ada 2 cara, 1. masuk ke karma kandara resort dan makan di restorannya dengan menyerahkan deposit minimal 300rb-an per orang, kalau kita makan kurang dari deposit tersebut maka uang sisa tidak akan dikembalikan. Nah setelahnya kita dapat gratis menaiki cable car untuk menuju pantai. 2. Menuruni tangga yang berjumlah sekitar 350 anak tangga dan menuju pantai (memang dengan perjuangan sih tapi setimpal dengan apa yang akan didapatkan. Kami lebih memilih cara yang ke-2, tanpa biaya dan menyehatkan tapi jangan lupa bawa air minun yang sewaktu-waktu diperlukan apabila kita ingin kembali ke atas.







 Setelah puas menikmati pantai Karma Kandara yang berpasir putih dan sangat indah, kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat dan pada sore harinya ke Pura Luhur Uluwatu untuk menonton Kecak and Fire Dance yang popular di Bali. Tiket masuk pura luhur uluwatu sendiri adalah 15rb per orang, di sini banyak terdapat monyet liar yang berkeliaran, sebaiknya yang memakai kacamata, topi dan perhiasan yang mencolok dilepas dan disimpan dalam tas selama kita berada di pura Luhur Uluwatu. Yang paling sering adalah kacamata dan topi yang dirampas monyet (mungkin monyetnya juga pengen gaya pake topi & kacamata kali ya). Kompleks pura Luhur Uluwatu berada di atas batu karang yang dibawahnya terdapat pantai berpasir putih (pokoknya kalau ke Bali sempatkanlah ke pura Luhur Uluwatu untuk menikmati keindahan alamnya dan nonton Kecak and Fire Dance, dijamin ngak akan menyesal).

 Kecak and Fire Dance perform pada jam 18 seiring sunset, kalau beli tiket on the spot harganya 100rb per orang (katanya sih lebih murah apabila beli online harganya sekitar 80rb per orang) dan loket tiket dibuka jam 17 dan ditutup jam 17.30, jadi kalau mau ke pura uluwatu dari wilayah kuta dan jimbaran sebaiknya 2,5 jam sebelum Kecak and Fire Dance dimulai karena hampir setiap hari jalan menuju pura Luhur Uluwatu padat dan cenderung macet disebabkan banyaknya pengunjung yang menuju kesana, kalau perjalanan lancer sih hanya memakan waktu kurang dari 1 jam. Kecak and Fire Dance menceritakan tentang penokohan Ramayana, Shinta, Rahwana, dan Hanoman yang dikelilingi oleh kecak dancer. Tarian ini tidak diiringi music, sebagai pengganti musiknya adalah suara berasal dari kecak dancer nya. Kenyamanan menonton agak terganggu karena selama pertunjukan penonton yang telat pun berdatangan, semua penonton yang telat berasal dari rombongan dari biro perjalanan tang telah memiliki tiket sebelumnya. Saran saya sih agar lebih professional maka kalau perform dimulai maka pintu masuk harusnya otomatis ditutup agar tidak mengganggu kenyamanan dalam menonton.

 Sabtu pagi 26/12/15 kami cekout dari hotel setelah sebelumnya menikmati breakfast yang telah disediakan di restaurant hotel. Kami menuju pantai Jimbaran untuk menikmati pantai tersebut dipagi hari, pantai Jimbaran terkenal sangat bersih dan ketika kami kesana terbukti bersih dan juga sedang disapu oleh sangat banyak petugas yang ada. Menikmati pantai Jimbaran tidak dipungut biaya/tiket alias geratis.. tis.. tis..


 Setelahnya kami ke toko pusat oleh-oleh Hawaii yang berada di jalan by pass Ngurahrai, harga-harga barang disana cukup terjangkau dan cocok bagi yang malas dengan kegiatan tawar-menawar dalam membeli.
 Selesai beli oleh-oleh kami pun meluncur ke hotel The Agung Residence di wilayah seminyak, kuta. Hotelnya berada tidak jauh dari pantai Kuta dan berada di dalam wilayah kompleks perumahan yang nyaman dan tenang untuk beristirahat. Jalan dan parkirnnya juga luas serta berada dekat dengan pasar senggol dan pusat kuliner yang ada di kuta, hotel ini recommended buat teman-teman yang ingin tinggal di wilayah kuta dan yang paling penting lagi dekat dengan toko pusat oleh-oleh Krisna.
Sore harinya kami pergi ke pantai Kuta untuk meninkmati sunset disana dan tentunya main ke Mall (request anak-anak, hehe…).
27/12/15 sekitar jam 11 kami cekout dari hotel dan menuju pasar Sukawati untuk berburu sedikit barang seni (kalau disini harus rajin menawar harga, agak nggak cocok buat saya yang malas dengan kegiatan tawar menawar). Selanjutnya kami kembali lagi ke wilayah hotel the Residence untuk mampir ke toko pusat oleh-oleh Krisna (hehe…setelah dipikir-pikir oleh-oleh yang sudah dibeli di Hawaii kurang juga). Krisna sangat besar dan lengkap ada restaurantnya juga, harga barang-barang yang ditawarkan pun agak sedikit lebih murah dari Hawaii, Cuma sayang tempatnya agak crowded karena sangat banyaknya pengunjung tapi tetap recommended lah disbanding Hawaii buat teman-teman yang ingin membeli oleh-oleh.



 Sudah cukup untuk hari ini liburan di pulau Balinya, kami pun bergerak meninggalkan Bali untuk menuju Gilimanuk dan sebelumnya singgah dulu di Pura Luhur Tanah Lot dan juga diperjalanan menuju Gilimanuk kami menemukan penjual duren Bali dan singgah sejenak untuk menikmatinya dengan harga 100rb/2,5kg



Destinasi berikutnya adalah Malang, kami tiba di Malang pada jam 6 pagi, dan langsung menuju kota Batu untuk mengunjungi Eco Green Park, tiket masuk Eco Green Park sebesar 60rb per orang, Sebenarnya kompleks Park nya sendiri ada 3, yakni; Eco Green Park, Jatim Park 1, dan Jatim Park 2, kesemuanya adalah merupakan wisata alam yang dipadukan dengan konsep science. Eco Green Park buka jam 9 pagi dan menyajikan berbagai binatang seperti; unggas, serangga, binatang ternak, dan binatang predator, pokoknya seru dan mengasikan (destinasi yang recommended juga apabila kita berada di kota Batu, Malang).





Berikutnya kami menuju kota Malang untuk cekin hotel Maxone yang telah dibooking juga sebelumnya lewat agoda.com (hotel yang recommended). Kemudian soreharinya berkeliling kota Malang.


Esok harinya kami cekout hotel paja jam 6 pagi dan menuju kota Cimahi melalui jalur kota Batu-Solo-Semarang-Cimahi agar mendapat pengalaman perjalanan yang berbeda dari  jalur sebelumnya. Kami singgah sejenak di kota Semarang untuk membeli Bandeng Presto dan menjajal tol Semarang tapi sayang begitu keluar tol memasuki kota Semarang kejebak macet (apaboleh buat, nikmati saja…) Akhirnya kami sampai di home sweet home (Cimahi) pada jam 2 malam.










 Keterangan:
Total bahan bakar menghabiskan             = 230 liter-an/sekitar 1.700rb-an
Total jarak tempuh                                    = sekitar 2500km
Biaya tol                                                   = kurang dari 400rb
Biaya ferry                                                          = kurang dari 350rb

No comments:

Post a Comment